Banyak hal
yang akan kita hadapi dalam sebuah pernikahan, sebagai konsekuensi
menyatukan antara lahir dan bathin dengan lawan jenis. secara kodrat
pria adalah orang yang bertanggung jawab dalam menjaga dan mengimanni
keluraga, sedangkan wanita menjaga kehormatan dan kebaikan dalam rumah
tangga.
Beatapa mulia manusia diciptakan, dengan jenis yang berpasang pasangan, dan memiliki cinta yang mulia. Siapapun manusia di dunia, memiliki rasa yang hampir semua memiliki yaitu cinta. Pernikahan bukan sekedar simbol atau cara meluapkan perasaan nafsu birahi, tetapi semua terjadi karena cinta. Di jaman modern tentu tidak asing dan pernah mendengar menikah tanpa cinta. Sebagai manusia kita memiliki yang namanya takdir, sehingga menikah dengan siapapun dengan alasan tanpa cinta tidaklah dibenarkan, karena sesungguhnya pernikahan yang berati bertemu dengan jodoh adalah bukti cinta nyata yang di Anugrahkan oleh Yang Maha Kuasa.
Beatapa mulia manusia diciptakan, dengan jenis yang berpasang pasangan, dan memiliki cinta yang mulia. Siapapun manusia di dunia, memiliki rasa yang hampir semua memiliki yaitu cinta. Pernikahan bukan sekedar simbol atau cara meluapkan perasaan nafsu birahi, tetapi semua terjadi karena cinta. Di jaman modern tentu tidak asing dan pernah mendengar menikah tanpa cinta. Sebagai manusia kita memiliki yang namanya takdir, sehingga menikah dengan siapapun dengan alasan tanpa cinta tidaklah dibenarkan, karena sesungguhnya pernikahan yang berati bertemu dengan jodoh adalah bukti cinta nyata yang di Anugrahkan oleh Yang Maha Kuasa.
Melawan
takdir bukanlah solusi, namun menerima takdir adalah suatu kehormatan
diri terhadap iman kita kepada sang Pencipta. Kembali kepada hukum
pernikahan, sebagai suatu cara yang sah untuk menikmati cinta, ya...
cinta dalam pernikahan adalah sebuah keindahan, suatu kenikmatan. Setiap
pasangan hidup akan beradaptasi dari saling memberi dan menerima,
secara lahir dan secara bathin. Jangan pernah menghindar dari kata
kurang mampu,. menikah bukan suatu pesta meriah yang menghamburkan uang
demi totalitas suatu event, yang membuat ragu dan takut dari kalangan
bawah. Sesungguhnya tidak boleh dan tidak dibenarkan mempersulit
jalannya suatu pernikahan, untuk itu persiapan dan niat (nawaitu)
sebagai senjata ampuh untuk menikmati cinta dalam pernikahan. okelah,
mungkin apapun persepsi kita tentang cinta dalam pernikahan adalah sama
yaitu menjaga keharmonisan dan keberlangsungan pernikahan dengan penuh
kasih sayang kepada pasangan kita masing-masing. untuk blog selanjutnya
akan di bahas tentang indahnya pacaran setelah menikah.
No comments:
Post a Comment